(الله أكبر) دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

Monday, August 27, 2012

Pasrah-Hilang-Musibah Dalam Diri Kita Akan menjadi Rahmat

Didalam hidup kita beberapa kali pernah merasakah kehilangan, seperti kehilangan ayah dan ibu, anak-anak kita, harta benda kita, teman-teman kita, dan segala hal yang kita cintai. Sebagai orang yang beriman takkan sedih dengan kehilangan hal yang semacam itu, justru itu adalah suatu kenikmatan tersendiri dalam hati dan ruh yang terlingkupi dalam energi iman kala diliputi kehilangan. Bahkan sama sekali tak ada waktu tersisa untuk sebuah prasangka selain senyum pada Allah bila semua titipan itu telah kembali diambil oleh-Nya.
Maka bersabarlah ketika ujian cinta kepada Allah atas nama kehilangan itu datang. Bahwa semakin besar cinta, semakin berat pulalah ujian cinta itu. Setelah ujian itu berakhir, maka akan terbukti sudah iman dan cinta kita. Ketika semua telah dikembalikan atau digantikan dengan yang lebih baik, insya Allah semua akan terasa nikmat.
Seiring dengan kehilangan yang diwakilkan oleh kata 'musibah' maka dengan prasangka baik kepada Allah , sebuah kata itu berganti manis dengan sebutan 'rahmat'.
Atau, ketika teguran Allah yang unik untuk mengingatkan hambanya atas kesalahan atau maksiat, dengan sebuah kehilangan, maka teriring dengan prasangka baik kepada Allah kesemua itu akan berubah dengan sangat menyejukkan, menjadi 'ampunan'.
Kehilangan adalah sebuah proses mendapatkan dan begitu pula sebaliknya, mendapatkan adalah bagian dari kehilangan. Proses ini menyadarkan kita agar tidak menjadi tamak pada realitas dan menyadari hakikat diri sebagai manusia yang memiliki titik nadir pada suatu masanya. Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam pergurliran kehidupan. Memang sesungguhnya apapun yang ada dalam kehidupan kita di dunia ini, tiada yang abadi.
Dalam kehidupan Rasulullah pun banyak mengalami suatu kehilangan. Ia kehilangan pelindungnya, kakek dan pamanya. Ia juga kehilangan tempat berbagi penderitaanya, Khadijah r.a., namun Allah memberikan ganti dari semua itu. Ketika Rasulullah kehilangan kakek dan pamanya yang merupakan pelindung sekaligus benteng agar dirinya merasa aman, Allah gantikan dengan para sahabatnya, kaum Muhajirin sekaligus 'assabiqunal awwalun', para sahabat yang pertama kali masuk Islam yang siap membela perjuangan Rasulullah sampai dengan titik darah penghabisan. Ketika beliau kehilangan Hamzah bin Abdul Muthalib, Allah gantikan dengan Umar binKhattab singa padang pasir yang gagah berani dan Panglima Khalid bin Walid yang dijuluki pedang Allah. Pun, ketika Rasulullah kehilangan Khadijah, Allah gantikan dengan Aisyah, putri Abubakar yang mendampingi beliau hingga akhir dakwah. Maka jangan bersedih dengan kehilangan, karena sesungguhnya tak ada yang hilang dalam diri kita, Allah hanya mengganti dengan yang lebih baik dan lebih pantas, insya Allah,


TIKOES GAK UMAN BANTAL

Monday, August 20, 2012

MENGENAL ISTERI-ISTERI NABI MUHAMMAD SAW

1. SITI KHADIJAH

Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW.

Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.

2.SAWDA BINTI ZAM’A

Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.

3. AISHA SIDDIQA

Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr.

Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan.

Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemudian mengawininya.

Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.

4. HAFSAH BINTI UMAR

Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi.

Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya.

Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan menikah lagi.

Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri menikah dengan Nabi SAW.

Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.

5. ZAINAB BINTI KHUZAYMA

Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.

6. SALAMA BINTI UMAYYA

Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin.

Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak.

Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.

7. ZAYNAB BINTI JAHSH

Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby.

Tapi perkawinan ini kandas tidak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).

8. ALJUAYRIYA BINTI HARITH

Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan.

Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq) .

Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih.

Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.

9. SAFIYYA BINTI HUYAYY

Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir.

Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW.

Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah akan disampaikan terpisah.

10. UMMU HABIBA BINTI SUFYAN

Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish.

Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.

11. MAYMUNA BINTI AL HARITH

Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey.

Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun.

Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya.

Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.

12. MARIA AL QABTIYYA

Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan Maria akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.

Kalau sudah tahu begini dan kalau memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, kira-kira masih minat dan berani nggak ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari 1 ?

(Dalam dunia"ciptaannya sendiri, Tak ingin terulang lagi)

Lemahnya nurani, Terbelenggu masa lalu dan-("hidup-hidup dalam dunia"ciptaannya sendiri"), Sering frustasi dan depresi, karena harapan yang terlampau tinggi dan sehinga melemahkan kendali Kini aku layu sebelum berkembang, Aku lusuh dan rapuh kini aku terdiam di kesendirianku, Kau menang di dunia ini kini kau hidup-hidup dalam dunia milikmu sendiri, Kau Masa lalu ku yang porak poranda yang tak pasti alur.

3 Hal dalam kehidupan

3 Hal dalam kehidupan



3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali:
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan


Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^

Time is free but it's priceless, u can't own it but u can use it. U can't keep it but u can spend it =)

Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.
Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^

Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
*Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^

3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan

Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.

Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.

Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^

Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.

Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^

3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta
Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki.
Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.

Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.

Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.

What is the difference between blood and friend?
>>Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.

Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^

If love hurts, then love some more.
If love hurts some more, then love even more.
If love hurts even more, then love till its hurt no more






LABIL

(LABIL)
Berkaca, sebelum Menghina Orang Lain (LABIL)

hari ini, untuk yang kesekian kalinya, wanita yang akan menjadi pendamping hidupku berkata hal yang gak mengenakkan "orang ANEH". brengsek, kl orang lain sih, peduli amat mau ngebacot apa kek tentang aku. tapi, tolong deh buat orang² yang sudah menghina diriku ANEH, berkaca dulu. apakah dirimu itu sudah baik dan sempurna?
menilik dari semua kata² yang terucapkan, sudah seharusnya kau berkaca, apakah dirimu sudah PERFECT !? kok bisa² berkata ANEH !? padahal kau sendiri itu LABIL. ya, KAU itu LABIL.

LABIL itu :
1. goyah; tidak mantap; tidak kokoh;
2. goyang; tidak tenang;
3. tidak tetap; mudah berubah-ubah; naik turun;
4. tidak stabil; cenderung berubah;
5. Fis tidak seimbang dan mudah berubah;

Orang dengan kpribadian labil adalah orang yang:

1. Lemahnya nurani. Menganggap alkohol, narkoba, sex bebas dan mengkambinghitamkan orang lain adalah solusi terbaik dikala tertimpa masalah atau musibah
2. Merasa menjadi lebih percaya diri setelah menegak alkohol, menghirup kokain dan "teman-temannya yang semu itu" hanya untuk menghadapi bos, pacar, camer, musuh atau kasus berat.
3. Tidak percaya kekuatan Tuhan (baca: tidak punya pegangan hidup) atau mengakui adanya Tuhan tapi tidak peduli pada ajaran-ajaranNya dan lebih percaya pada tahayul atau mistik
4. Emosi yang dangkal. Sering melakukan tindakan agresi seperti pemukulan, pelecehan seksual, dan sejenisnya hanya untuk melampiaskan ego yang tertekan atau semata-semata sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti karena tidak terpenuhinya harapan.
5. Terbelenggu masa lalu dan hidup dalam "dunia" ciptaannya sendiri
6. Sering frustasi dan depresi, karena harapan yang terlampau tinggi dan irrasional sehinga melemahkan kendali diri
7. Mudah putus asa,tidak bangkit setelah mengalami kegagalan dan bertindak impulsif
8. Ketidakmampuan untuk menarik pelajaran dari pengalaman dan acap kali terjerumus pada "lubang" yang sama.
9. Gampang terpengaruh oleh lingkungan baik eksternal maupun internal yang bersifat destruktif
10. Ketiadaan tanggung jawab